![]() |
Sobri (kiri) tampak bahagia usai menerima bantuan dari aparat Pekon Watas Kecamagan Balikbukit. |
Sobri yang kini berlindungan dari panas dan hujan dengan menumpang di gubuk kayu berukuran 4X3 meter dan hidup sebatangkara di Pekon Wates Kecamatan Balikbukit, seperti hari sebelumnya dengan polos berkeluh kesah bahwa sudah belasam tahun ia tak pernah merasakan apa itu Bansos Rastra, PKH dan sebagainya.
Pria yang khas dengan logat jawanya tersebut, mengungkapkan beberapa kali putaran pemilihan umum (pemilu) kepala daerah, legislatif dirinya sebagai negara yang baik turut menyalurkan hak pilih, untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang di harapkan dapat mengemban tugas dan amanah serta memperjuangkan harapan masyarakat kecil seperti dirinya.
“Saya punya KTP, orang milih saat pemilu saya juga ikut milih, tapi selama ini tidak ada bantuan dari pemerintah yang saya terima, bahkan sekarang pun saya tidak ada beras, tidak ada yang tahu,” ujar Sobri polos.
Kondisi memprihatinkan lainnya yang dialami Sobri ini, tidak terdata sebagai pemilik kartu miskin di wlayah pekon setempat, bahkan bantuan sosial beras sejahtera (bansos rastra) seyogyanya diterima oleh kalangan masyarakat miskin pun tidak ia terima, namun kodnisi tersbeut tidak menjadi keluh kesahnya.
“Yah mau gimana lagi kalau tidak dapat bantuan, masa mau marah maksa, saya rasa mereka (pemerintah ) emiliki mata dan hati nurani, sehingga dengan melihat dan merasakan seharusnya mereka sudah tahu,”ketusnya. (*)
Laporan, Edi Prasetya, BALIKBUKIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar