![]() |
Ilustrasi/net |
Radarlambar.com – Pelaksanaan sebagian besar proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan rumah dinas guru bersumber dana alokasi khusus (DAK) apirmasi maupun regular bidang pendidikan tahun anggaran 2018 di Kabupaten Lampung Barat diduga dikerjakan oleh pihak ketiga, meski secara administrasi dilakukan secara swakelola oleh Panitia Pembangunan Sekolah (PPS).
Diantaranya, pembangunan bersumber DAK bidang pendidikan di dua SD, yakni SDN Gunungratu dan SDN Tembelang Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BN), yang diduga dikerjakan oleh pihak ketiga, dengan dalih sebagai kepala tukang.
Parahnya lagi, proyek DAK di salah satu sekolah khususnya di SDN Gunungratu diduga sempat menjadi rebutan oleh oknum politisi, meski pada akhirnya pihak sekolah memilih salah satu politisi untuk melaksanakan, namun dampaknya pengerjaan pembangunan dengan nilai Rp122 juta di sekolah itu kini mangkrak.
Kepala SDN Gunungratu Sukardi mengungkapkan, awalnya pihaknya sekolah setempat menerima informasi, bahwa yang akan melaksanakan proyek DAK di sekolah itu yakni JS dan SY, hanya saja menjelang pencairan pihak sekolah dibuat bingung dimana yang akan melaksanakan proyek di sekolah itu seorang oknum politisi berinisial DN.
”Awalnya mereka (JS dan SY) yang akan akan melaksanakan, namun datang satu lagi dan bilang dia yang akan melaksanakan, saya sempat bingung dan bilang ke dia kalau sebelumnya ada dua orang yang akan melaksanaknnya. malah saya dibilang tidak mengikuti aturan dinas segala macam, akhirnya pekerjaan itu saya kasihkan ke dia,” ungkap Sukardi.
Sementara itu, Kepala SDN Tembelang Syamsi juga mengaku jika pengerjaan pembangunan di sekolah itu yang juga bersumber DAK tahun 2018 dikerjakan oleh pihak ketiga, dalam hal ini kepala tukang dan juga pengawas berinisial BT, yang menurutnya seorang kontraktor dan telah berpengalaman melaksanakan proyek.
”Iya, kalau yang melaksanakan ya panitia pembangunan sekolah, tetapi yang mengerjakan di lapangan itu kepala tukang (BT, red), sebelum pelaksanaan saya terlebih dahulu tanya ke dinas, dan mereka bilang dia sudah berpengalaman karena sebelumnya sudah beberapa kali melaksanakan proyek,” akunya.
Menurutnya, pelaksanaan pembangunan di sekolah itu berjalan dengan lancar tanpa kendala, hanya saja dana tahap ke II yang sudah sejak beberapa waktu lalu diajukan belum juga dilakukan pencairan. (nopri/lusiana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar