Volume material longsor yang cukup besar mengakibatkan ruas jalan tersebut hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, tutupan material longsor tanah dan ranting pohon hanya menyisakan badan jalan kurang dari satu meter.
Peratin Pekon Fajar Agung Murdazi mengatakan, bencana longsor tersebut terjadi ditengah guyuran hujan deras. Beruntung saat kejadian tidak ada pengendara yang melintas.
“Besok (hari ini Red) kami akan melaksanakan gotong royong untuk mengevakuasi material longsor, mengingat jalan ini satu –satunya akses keluar masuk wilayah,” ungkap Murdazi.Terpisah, Kabid bantuan dan kesiapsiagaan Andy Cahyadi S.H, M.A.,mendampingi kepala BPBD Drs Gison Sihite., mengimbau masyarakat yang berada di wilayah perbukitan, bantaran sungai, serta daerah rawan longsor lainya agar selalu waspada dengan kondisi cuaca saat ini .Pasalnya, prakiraan cuaca yang di prediksi akan turun pada februari ini tampaknya belum terdapat tanda.
“Berdasarkan prakiraaan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika seharusnya pada Februari ini intensitas hujan sudah mulai turun, tapi sejauh ini belum ada tanda-tanda, sehingga perlu kewaspadaan dari masyarakat,”pintanya.
Terlebih, kata dia, Bagi pengendara kendaraan yang melakukan perjalanan agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk antisipasi segala kemungkinan dampak dari cuaca ekstrim. Sebab langkah antisipasi perlu dilakukan masyarakat guna mengurangi resiko terjadinya bencana.
“Kami pun tetap siaga, namun demikian masyarakat juga harus mewaspadai dan terus membantu informasi karena secara geografis wilayah kita rawan bencana terutama longsor karena kondisi tanahnya yang labil,”terangnya. (edi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar