Bupati Lampung Barat, Hi. Parosil Mabsus memmimpin gelar pasukan Linmas dipusatkan di lapangan Pemkab setempat, Kamis (11/4) yang dihadiri oleh jajaran Forkopimda dan para pejabat pemkab setempat, serta sekitar 900 orang Linmas yang merupakan wakil dari seluruh Linmas yang diserahkan Pemkab kepada Polres Lambar.
Dalam arahannya, tugas pokok dan fungsi satuan perlindungan masyarakat sebagai salah satu nya adalah menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban pemilu umum dituntut agar lebih profesional melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pengamanan pemilu tahun 2019.
”Personil Linmas adalah berasal dari masyarakat itu sendiri, untuk itu diyakini bahwa seluruh peristiwa dan kejadian di wilayah lingkungan/pekon masing-masing tidak akan luput dari pantauan nya. apabila peran-peran tersebut dapat dilakukan dengan baik maka sudah pasti akan berdampak bagi kondusifitas ditengah masyarakat,” kata dia.
Pakcik---sapaan Parosil Mabsus mengatakan, pemilihan umum serentak merupakan pesta demokrasi indonesia yang akan menjadi sejarah, karena dilaksanakan secara serentak yakni lima jenis pemilihan dalam waktu yang bersamaan.
“Pemilu serentak kali ini akan menjadi kebanggaan sekaligus menjadi sorotan dunia internasional terkait apakah bangsa indonesia mampu melaksanakan konsolidasi politik dengan demokratis dan berintegritas dalam rangka memilih pemimpin,” ujarnya.
Terusnya, sukses atau tidaknya perhelatan demokrasi ini sangat tergantung kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Tidak saja partai politik dan masyarakat yang dituntut untuk taat dan patuh pada berbagai ketentuan yang ada,akan tetapi pihak penyelenggara pemilu yakni kpu, bawaslu dan dkpp mempunyai kewajiban baik secara hukum maupun menunjukkan kinerja yang objektif dan transparan.
”Selain itu tentunya peran tni dan polri yang menjadi garda terdepan dalam pengamanan penyelenggara pemilu yang sangat menentukan sukses tidaknya keberlangsungan pemilu tahun 2019 ini,” tegasnya.
Terusnya, pemilu serentak tahun 2019 merupakan kesempatan berharga bagi rakyat indonesia untuk memilih calon pemimpin nasional guna mewujudkan cita-cita nasional bangsa indonesia. Sebisa mungkin opini yang dibangun diarahkan agar ajang pemilu ini bukanlah untuk membenturkan satu pihak yang lain atau ajang konflik antara kubu yang satu dengan kubu yang lain namun sejatinya pemilu 2019 ini untuk memilih pemimpin dan bukan mengadu pemimpin.
”Momen ini harus menjadi uji kompetensi, program dan kapabilitas untuk mendapatkan kepercayaan rakyat yang akan memilihnya,” timpal pakcik.
Ia mengajak kepada seluruh stackholderterkait untuk segera mengenali, menemukan dan menetralisir serta mengatasi hambatan-hambatan tersebut, tni dan polri selaku institusi yang bertanggung jawab langsung terhadap pengamanan jalannya pemilu serentak tahun 2019.
”Apabila menemukan adanya kerawanan dan hamabatan tersebut harus bisa mengambil suatu tindakan tegas sesuai dengan prosedur tetap dan aturan hukum yang berlaku, sehingga tidak ada toleransi sekecil apapun bagi pihak-pihak yang akan mengganggu jalannya pemilu serentak tahun 2019,” imbuhnya. (nopri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar