Pemkab - Pertamina Sidak Rumah Makan dan Hotel Gunakan LPG Bersubsidi - Radarlambar.com | Radar Lambar - Radar Pesbar
>blank
Pemkab - Pertamina Sidak Rumah Makan dan Hotel Gunakan LPG Bersubsidi

Pemkab - Pertamina Sidak Rumah Makan dan Hotel Gunakan LPG Bersubsidi

Share This

Salah satu armada pemasok kebutuhan elpiji untuk wilayah Lampung Barat.
Radarlambar.com - Untuk memantau peningkatan pemakaian Liquid Petrolium Gas (LPG) bersubsidi 3 Kg hingga berdampak pada kenaikan harga.  Pemkab Lampung Barat melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dan bersama PT. Pertamina Gas Domestik Lampung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) sekaligus menggelar operasi pasar (OP) kesejumlah kios pengecer di wilayah Kecamatan Batubrak, Balikbukit Sukau dan Waytenong, kemarin.

Kendati belum menemukan pengecer nakal yang menakan harga, namun tim justru menemukan sejumlah rumah makan menggunakan LPG bersubsidi 3 Kg yang notabenenya untuk masyarakat miskin tersebut, bahkan untuk satu rumah makan dapat menghabiskan hingga 100 hingga 150 tabung gas perbulan.

Perwakilan DPC Hiswana Migas Lampung Bidang Elpiji, Prayugo mengatakan kegiatan yang laksanakan itu dalam rangka pengawasan langsung terhadap penggunaan LPG 3 Kg bersubsidi agar tepat sasaran.

“Sidak kita lakukan ke sejumlah rumah makan, restoran, kafe dan hotel khususnya yang ada di Kecamatan Balikbukit, Sukau, Batubrak dan Waytenong untuk menjaga pasokan tetap aman,” terang Prayugo.

Disampingg itu, atas permintaan pemkab, pihak pertamina juga melakukan operasi pasar di Pekon Hanakau Kecamatan Sukau dan di Kelurahan Pasar Liwa Kecamatan Balik Bukit, dengan hasil tabung terpakai 152  tabung dari 560 tabung yang sediakan.

“Dari hasil OP ini terlihat bahwa kondisi stok di dua kecamatan ini dalam keadaan aman, sehingga masyarakat kami sarankan agar membeli LPG 3 Kg bersubsidi maupun LPG non subsidi langsung di pangkalan,”pintanya.
Hal itu, kata dia, agar masyarakat mendapatkan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku di kedua kecamatan tersebut dengan harga Rp.19.000/tabung.

Sementara menyikapi terkait adanya temuan rumah makan dan hotel yang menggunakan LPG bersubsidi tersebut, Kabid Perdagangan Sri Hartati S.Sos.,mendampingi kepala Dinas Koperindag Drs Ahmad Hikami membenarkan bahwa pihaknya menemukan hampir seluruh rumah makan yang ada di Kecamatan Balikbukit masih menggunakan tabung LPG 3 Kg.

“Bahkan pihak rumah makan sendiri mengaku dalam satu bulan mereka menghabiskan lebih dari 100 tabung, dan ini hal tidak boleh dibiarkan, karena LPG 3 Kg bersubsidi inikan untuk masyarakat miskin, bukan untuk pengusaha, makanya disubsidi,” terang Sri.

Sri Hartati juga mengatakan, selain rumah makan, ada juga beberapa hotel yang masih menggunakan tabung gas bersubsidi tersebut dengan berbagai alasan dari pihak pengelola, dan pihaknya sudah memberikan himbauan dan larangan agar hal tersebut tidak terulang.

“Kita sudah beri imbauan kepada pihak rumah makan maupun hotel, karena yang bersubsidi hanya untuk masyarakat miskin, bukan untuk pengusaha. Kalau dibiarkan hal ini bisa menjadi penyebab kurangnya stok untuk pengecer, sehingga pengecer memanfaatkan kurangnya stok, dan menjual gas dengan harga tinggi dengan alasan gas langka, msayarakat miskin jadi korban,” jelas Sri.

Berdasarkan temuan tersebut, Sri mengaku pihaknya akan mengambil tindakan tegas, selain akan terus mengawasi, juga akan memberikan sanksi terhadap agen yang masih menyuplai ke pengusaha.

“Tim sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina agar sama-sama mengawasi supaya pihak agen jangan sampai menjual ke pihak-pihak pengusaha, jika masih ada agen yang menjual kepada pengusaha maka agen tersebut akan kita beri sanksi Blacklist, ” pungkasnya. (edi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad