Event yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Lampung Barat yang ke-28 tersebut melibatkan kepanitiaan dari sembilan Komunitas Goweser Lambar, yang terdiri dari Goweser Liwa LGC, SBC Sumber Jaya, Palak Go.Co Pajar Bulan, Go Tribs Kebun Tebu, Gocapi Liwa, BBC Liwa, GT.c Batu Brak, GSS Sebarus, dan G Sock Giham Sekincau.
Ketua Panitia yang juga Ketua LGC Mujitahidin mengungkapkan, pada event GBGL yang akan dibuka langsung oleh Bupati Lambar Parosil Mabsus, dihadiri oleh jajaran Forkopimda tersebut pihaknya menyiapkan track dengan panjang sekitar 20 Kilometer, dengan variasi tarck MTB XC Trail yang cukup menantang dengan jalur on road berupa aspal dan beton sepanjang 15 Kilometer dan offroad (single track tanah) sepanjang lima Kilometer dengan variasi datar dan tanjakan yang cukup menguras tenaga, maupun turunan yang memacu adrenaline goweser.
”Track yang kami siapkan cukup menantang, namun tentunya sudah dilakukan uji coba karena berkaitan dengan masalah keamanan dan kesalamatan para goweser, terlebih pesertanya didominasi goweser dari luar daerah yang tentunya belum paham terhadap track yang akan dilintasi,” ungkap Bang Idin---sapaan Mujitahidin.
Terusnya, aktifitas bersepeda selain untuk menyalurkan hobi juga sebagai sarana menjaga kesehatan dan kebugaran jiwa raga, serta merupakan bentuk aktivitas positif. Kegiatan ini juga sekaligus sebagai aksi nyata dalam mendukung upaya hemat energi dan ramah lingkungan yang sejalan dengan Komitmen Bupati Lambar yang akan mewujudkan Kabupaten Konservasi untuk kesejahteraan masyarakat, yang arah kebijakan pembangunan daerahnya mengutamakan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup atau berlandaskan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
”Untuk motto Goweser Lampung, yakni satu sepeda sejuta sahabat, kemudian untuk tema GBGL ini yakni sai kekhita lamon puakhi, ngayuh jejama gumah cekhitani (satu sepeda banyak saudara, gowes bersama banyak cerita)," ujarnya.
Sekadar diketahui, untuk peserta yang terdaftar yakni dua komunitas sepeda dari OKUS dan Batu Raja Sumatera Selatan, sembilan komunitas sepeda dari Lambar, delapan komunitas sepeda dari Bandar Lampung, delapan komunitas dari Lampung Tengah, lima komunitas dari Lampung Selatan, lima komunitas dari Tulang Bawang Barat, lima komunitas dari Lampung Utara, empat komunitas dari Pesawaran, tiga komunitas dari Mesuji, tiga komunitas dari Tanggamus, dua komunitas sepeda dari Metro, dua komunitas dari Tulang Bawang, dua komunitas dari Way kanan, satu komunitas dari Lampung Timur dan komunitas dari Pringsewu. (nop)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar