Lusa, Parosil Lakukan Peletakan Batu Pertama Gedung Budaya - Radarlambar.com | Radar Lambar - Radar Pesbar
>blank
Lusa, Parosil Lakukan Peletakan Batu Pertama Gedung Budaya

Lusa, Parosil Lakukan Peletakan Batu Pertama Gedung Budaya

Share This
Radarlambar.com -  Bupati Lampung Barat, Hi. Parosil Mabsus dijadwalkan akan  melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung budaya yang bertempat di lahan eks Gedung Serba Guna (GSG) Nata Margha  komplek perkantoran pemkab Lambar, hari ini Rabu (16/10).

Gedung budaya yang digadang-gadang akan menjadi ikon baru bumi beguai jejama sai betik yang akan ornament kental dengan adat paksi pak sekala bekhak, dengan pembanguann tahap pertama akan menghabiskan anggaran sebesar Rp5,6 miliar.

Kasi Tata Bangunan dan Lingkungan Dinas PUPR Lambar Ferry Ajiansyah mendampingi Kepala DPUPR  Ir. Hi. Ansari mengatakan, untuk tahun pertama pembangunannya akan menghabiskan anggaran sebesar Rp5,6 miliar, termasuk biaya untuk proses perubuhan GSG Nata Margha yang berada di lokasi yang akan di bangun lamban budaya.

”Peletakan batu pertama pembangunan gedung budaya tersebut rencananya akan dilakukan langsung oleh bapak bupati,” ungkap Feri Senin (14/10).

Dijelaskan, untuk item pembangunan  tahun ini, selain pondasi bore pile, juga ada kegiatan lainnya seperti kolom beton, untuk masa kontrak pembangunannya, yakni selama 180 hari atau  enam bulan di mulai sejak 17 Juni lalu.

”Untuk pembangunan lamban ini prosesnya tiga tahun anggaran,  karena selain gedung, juda penataan taman, pelataran parkir, pagar dan lainnya tentu akan dibangun, dan diharapkan akhir 2022 mendatang,  lamban budaya sudah bisa dioperasionalkan,” ujar Feri.

Dijelaskan, gedung budaya yang dibangun tersebut, mencirikan karakter budaya Lambar, termasuk mengadopsi kebudayaan Paksi Pak Sekala Bkhak, yakni Buah Pernong, Buay Belunguh, Buay Bejalan Di Way dan Buay Nyerupa. “Lampung Barat memiliki banyak kekayaan budaya dan itu disatukan dalam bentuk bangunan, sehingga lamban budaya itu nanti selain akan kaya fungsi juga akan menjadi sarana edukasi generasi muda,” harapnya.

Untuk gedung budaya akan di bangun model landscape dengan kapasitas 1000 penonton, menyerupai filosofi Danau Ranau dilengkapi dengan sound system serta taman yang akan menambah keindahan. Bentuk bangunan melingkar mengambil filosofi Danau Ranau, serta akan di percantik dengan keindahan taman, untuk itu saya mengharapkan dukungan dari seluruh unsur masyarakat dalam pembangunan lamban budaya tersebut. (nopri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad