Rp1,1 Miliar Dana Desa di Lambar Digunakan untuk Peratin Plesiran - Radarlambar.com | Radar Lambar - Radar Pesbar
>blank
Rp1,1 Miliar Dana Desa di Lambar Digunakan untuk Peratin Plesiran

Rp1,1 Miliar Dana Desa di Lambar Digunakan untuk Peratin Plesiran

Share This
Ilustrasi
Radarlambar.com - Plesiran berbalut bimbingan teknis (Bimtek) dan study banding kembali dilaksanakan oleh Asosiasi Pemerintahan Desa (Apdesi) Kabupaten Lampung Barat yang akan diikuti oleh 131 peratin se-kabupaten setempat, mulai Kamis (14/11).

Setelah Bimtek selama satu hari di Bandarlampung, rombongan dijadwalkan akan melajukan study banding ke Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.

Banyak kalangan menilai, kegiatan dalam rangka studi banding, yang menggunakan  Dana Desa (DD) Bidang Pemberdayaan yang bersumber APBN itu terkesan menghamburkan uang negara.

Kegiatan itu juga terkesan hanya mengejar jalan-jalan atau sekadar plesiran sehingga bukan untuk peningkatan kapasitas Pemerintah Pekon atau Pengurus Badan Usaha Milik Pekon (BUMP-Pekon) yang seyogyanya ikut dalam kegiatan itu.

BACA JUGA: Komunitas Goweser Liwa Ikuti Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2019

Tak tangung-tanggung, dari informasi yang  dihimpun, keberangkatan para petinggi pekon ini menguras dana desa sebesar Rp9 juta/pekon. Anggaran tersebut telah ditampung masing – masing pekon pada program Anggaran Pendapatan Belanja Pekon (APBP) tahun 2019.

Jika dikalkulasikan, dari 131 pekon di 15 Kecamatan di Lambar yang mengikuti Bimtek, total sekitar Rp 1,1 Miliar Uang Negara melayang.

M. Hendri salah seorang warga mengaku sangat gerah dengan program pemberdayaan bidang peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM) yang di rancang oleh pemerintah pekon tersebut.

“Ada yang tidak beres ditubuh DPMP dan Pemerintah pekon. Kenapa Bimtek dan studi banding harus ke tempat jauh-jauh. Dari pada menghamburkan uang negara Rp1,1 miliar lebih baik membayar nara sumber atau pemateri untuk datang ke Lambat. Setahu saya, kalau ke wilayah ponggok itu bagusnya jalan-jalan, bukan Bimtek,” kesalnya.

Pria yang akrab dipanggil Hendri ini berharap pemerintah melalui DPMP dapat mempertimbangkan keberangkatan rombongan peratin ke wilayah itu. Terlebih, tidak semua potensi pekon di Lambar sama dengan wilayah yang akan di kunjungi.

“Jumlah uang Rp 1,1 Miliar itu tidak sedikit lo, lebih baik membantu warga kita yang tidak mampu di pekon, dari pada pergi Kesana ,Kita minta pihak DPMD untuk mempertimbangkan keberangkatan para petinggi pekon ini, karena saya menilai ini ada faktor kesengajaan untuk menikmati uangbrakyat untuk plesiran,”tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala DPMP Yudha Setiawan S.Ip.,mengatakan, keberangkatan peratin itu akan di awali dengan kegiatan Bimbingan tekhnis (Bimtek) di Kota Bandar Lampung, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan studi banding ke desa ponggok.

"Kita Bimtek dulu, selanjutnya baru studi banding ke  wilayah ponggok, disana ada sebuah desa yang sudah berhasil mengembangkan BUMDes di sektor pariwisata," kata Yudha. (edi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad