Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lambar Agustanto Basmar ditemui di ruang kerjanya Kamis (16/1). Menurutnya, untuk segi kwalitas kopi robusta dari Batubrak dan Belalau masih terbaik, hal ini dikarenakan beberapa faktor, selain karena penggunaan pupuk kimia yang rendah, juga disebabkan karena pohon pelindung kopi yang masih dipelihara oleh petani sehingga mampu menjaga tingkat kesuburan tanah.
”Sampai sekarang untuk kwalitas masih dikalahkan petani dari Batubrak dan Belalau. Sebenarnya factor yang menyebabkan kwalitas masih terbaik itu karena mereka kurang dalam penggunaan pupuk kimia, karena memang tanahnya masih sangat subur, kemudian pohon pelindung seperti dadap masih dipelihara dengan baik, itu sebenarnya cukup berpengaruh terhadap tanaman kopi, khususnya menjaga tingkat kesuburan tanah,” ujarnya.
Kwalitas terbaik yang dihasilkan dua daerah itu juga bukan sebatas isapan jempol, berdasarkan hasil lomba uji cita rasa pada Festival Kopi tahun 2019 yang lalu, dua kecamatan inilah yang muncul sebagai pemenang dan menjadi kopi terbaik di Lambar.
”Selain menjadi pemenang di ajang tahunan tingkat kabupaten, kopi asal Kecamatan Batubrak dan Belalau juga kerap tampil di ajang-ajang nasional maupun internasional bahkan pernah mendapat penghargaan di Gourment Paris. Artinya memang diakui secara kualitas,” bebernya.
Pihaknya berharap petani di kecamatan lain bisa mengikuti jejak petani kopi yang ada di Kecamatan Batubrak dan Belalau. Sehingga tidak hanya memfokuskan pada hasil produktivitas saja melainkan harus memperhatikan secara kualitasnya juga. Penggunaan herbisida yang berlebihan bisa berdampak pada menurunnya kualitas kopi.
”Kita melihat di beberapa daera di Lambar ini, dimana banyak tanaman kopi tanpa tanaman pelindung, sehingga pada saat musim tertentu seperti musim kemarau tanaman kopi rentan mati, bahkan saat angin kencang banyak daun-nya yang rontok sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga buahnya, inilah pentingnya pohon pelindung, begitu juga dengan penggunaan herbisida berlebihan tentunya akan mempengaruhi tanaman dan kwalitas yang dihasilkan,” pungkasnya. (nop)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar