![]() |
Ilustrasi |
Kepala Gudang Bulog Liwa Lukman menjelaskan, penrunan HPP itu merupakan keputusan pemerintah, padahal harga sebesar Rp 8.760 itu sebelumnya akan berlaku hingga 30 April mendatang, dan kenaikan fleksibilitas harga sebelumnya bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan serapan gabah petani, di tengah HPP yang relatif kecil bahkan petani menilai tidak sesuai dengan kondisi pasar saat ini.
“Harganya turun mendadak, dan itu ditetapkan pada maret lalu, jadi saat ini harga sudah diangka RP8.030/Kilogram, padahal denagn adany apeningkatan harganya kami optimis dapat membantu mencapai target penyerapan yang tahun untuk tahun ini di target sebesar 3500 ton dengan rata-rata pencapaian 175 ton perhari,” ujar Lukman.
Lantaran HPP turun, lanjut dia, pihaknya tidak menjamin target dapat terealisasi secara maksimal, sebab minat petani untuk menjual berasnya ke Bulog tentu akan semakinn minim, karena meskipun sebelumnya harga sempat naik, namun masih belum mampu mengimbangi harga pasar yang saat ini masih di angka Rp9.500/Kilogram. (edi/lusi)
Selengkapnya Baca Radar Lambar – Radar Pesbar Edisi Cetak Jumat 20 April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar