![]() |
Bupati Lambar Hi. Parosil Mabsus dan Presiden Joko Widodo berfoto bersama disela-sela audiensi kemarin. Foto Humas Pemkab |
Acara ini diawali dengan silaturrahmi para bupati di sekretariat Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Sahid Sudirman Centre Jakarta pada pukul 10.00 Wib, kemudian dilanjutkan ke Istana Bogor pada pukul 12.00 dan diterima oleh presiden Joko Widodo pada pukul 14.00, dan pertemuan berlangsung selama kurang lebih dua jam.
Pada kesempatan audiensi tersebut, Pakcik---sapaan Parosil Mabsus mengangkat dua masalah yang menjadi perhatian sejak estapet kepemimpinan berpindah kepada politisi PDIP tersebut , yakni permasalahan hutan, soal tapal batas, kompensasi sebagai daerah konservasi, dan hak-hak rakyat yang berada di hutan Kawasan dalam aspek legilasi tanah.
Kemudian permasalahan kopi, meilupti pembangunan sekolah kopi, soal harga kopi dan peningkatan perhatian pemerintah pusat terhadap Lambar sebagai produsen kopi terbesar robusta di Indonesia.
Kabag Humas dan Protokol Setdakab Lambar Surahman, S.Ip, M..M., yang turut langsung mendampingi bersama dengan Kabag Pemerintahan dan Otda Yuda Setiawan, S.Ip., mengungkapkan, dalam kesemapatan audiensi tersebut bupati menyampaikan keseriusan Pemkab Lambar dalam rangka pengembangan komoditas kopi khususnya kopi robusta, yang dalam kesempatan itu juga diharapkan dukungan pemerintah pusat kepada daerah.
Selanjutnya, kata Surahman, Lambar yang dikelilingi Kawasan Hutan baik hutan lindung (HL) maupun Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) juga menjadi permasalahan yang kerap ditemui masyarakat khususnya petani di sekitar kawasan hutan, salah satunya di Pekon Sukajaya Kecamatan Sumberjaya dimana berpuluh-puluh tahun masyarakat setempat tidak juga mendapatkan kejelasan terkait lahan yang mereka garap dan mereka tempati. (nopri/lusi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar