![]() |
Tim assesment eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)RI melakukan uji lapangan dengan mengunjungi mantan penderita Malaria di wilayah Kecamatan Batubrak. ;Foto edi/Radarlambar.com |
“Kedatangan tim Kemenkes untuk mengambil sample dengan mengunjugi salah satu mantan pasien malaria seperti di Pekon Kegeringan Kecamatan Batubrak, mereka melakukan survei langsung dan menggali informasi dari si penderita, memang ada satu penderita. Itu pun karena dia (penderita) sempat bepergian keluar wilayah lampung, setelah kembali tiba-tiba mengalami malaria sehingga kita sebut penyakit impor,”ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suhendrawati, S.K.M, M.P mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Paijo, S.K.M, M.Kes.,
Terkait dengan langkah antisifasi yang dilakukan, lanjut Hera, berbagai program pemberantasan nyamuk yang selama ini dilaksanakan diantaranya menerapkan program juru pemantau jentik (jumantik), menguras, mengubur, menutup plus memakai obat nyamuk, memakai kelambu saat tidur, Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, (3 M Plus ).“Dengan berbagai upaya yang terus kita lakukan, Alhamdulillah tidak ada kasus malaria yang murni berasal dari wilayah kita,”imbuhnya .
![]() |
Sekkab Lambar Akmal Abdul Nasir menerima kunjungan Tim Assesment Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan RI di ruang kerjanya. ;Foto Edi/radarlambar.com |
“Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, eliminasi malaria telah ditetapkan sebagai salah satu indikator kinerja program (KIP) dalam program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan . Program pengendalian eliminasi malaria difokuskan untuk mencapai eliminasi malaria yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu oleh pemerintah, pemerintah daerah bersama mita kerja pembangunan dan masyarakat,”terangnya. (edi/lusi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar