![]() |
Ilustrasi/net |
Menurut pengakuan Sutikno, siangnya ia menanyakan kepada petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang melakukan pengukuran ruas jalan Talang Ciamis, padahal sebelumnya titik pembangunan jalan di ruas itu sudah ditetapkan dan diukur oleh petugas itu sendiri.
Saat mencoba mengkonfirmasi prihal pengukuran ulang, Tri Budi Wahyuni yang juga ada dilokasi bersama suami dan anak bujangnya membantah, na’aasnya dalam bantahan itu suami politisi PDIP tersebut ikut mengancam dengan memegang batang kopi dan mengeluarkan nada mengancam.
"Saya tidak takut berantam dengan kamu,” ujar Sutik, menirukan ucapan Iswanto, sembari menjawab ajakan berkelahir tersebut, dengan mengatakan “Kalau berantam saya tidak berani, tapi kalau mau masalah politik ayo," kata Sutik kepada Radarlambar.com
Sementara Tri Budi Wahyuni, memiliki versi berbeda. Menurutnya, saat itu setibanya dilokasi Sutikno langsung bicara dengan nada keras, seolah-olah mencerminkan bukan seorang anggota DPRD.
"Dia ngomong saya ini Ketua DPRD, lalu saya bantah yang ketua itu Edi Novial, jadi tidak benar apa yang disampaikan itu," kata ungkapnya.
Atas sikap yang dilontarkan Sutik tersebut Tri merasa kecewa dan malu, karena tingkah Sutikno yang mestinya tidak dilakukan oleh seorang Wakil Ketua DPRD.
Sementara dikatakan Konsultan yang juga berada dilokasi Taufik, pihaknya enggan menjelaskan secara detail terkait pengukuran yang dilakukan bersama petugas PU, melainkan dapat ditanyakan langsung kepada pihak berkompeten.
Namun disebutkannya kejadian itu hanya salah paham saja. "Memang betul diruas itu tahun ini akan dibangun, dan saat ini masih tahap perencanaan," katanya.
Tapi lagi-lagi ia tidak menjelaskan secara spesifik, dan menurutnya apa yang disampaikan Sutikno dan Tri Budi sama-sama benar. (rinto/lusi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar