Dalam peresmian yang ditandai dengan pemotongan vita, dan pelepasan burung merpati ke udara Pakcik---sapaan Parosil Mabsus berpesan, agar GSG tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat setempat. Ia juga mengapresiasi aparat pekon yang telah memanfaatkan dana desa dengan membangun fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
”Pesan saya rawat hasil pembangunan ini, dan harus benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat, tidak hanya untuk kegiatan pemerintahan saja, terlebih fasilitas yang ada di GSG Pusaka Ratu sudah mencukupi,” ungkap Parosil.
Sementara itu, Peratin Tugu Ratu Basuki mengungkapkan, GSG tersebut dibangun dengan fasilitas toilet sebanyak tujuh unit, serta fasilitas-fasilitas lainnya, serta terdapat ruangan kantor yang saat ini dimanfaatkan untuk kantor peratin dan juga lembaga himpun pemekonan (LHP).
”Jadi alhamdulillahh, hasil pembangunan yang dilaksanakan di 2018 saat ini sudah bisa dimanfaatkan, dengan fasilitas yang memadai. Karena berhubung kami belum punya kantor pekon, jadi kami manfaatkan ruangan kantor di GSG tersebut untuk menjadi kantor kami, begitu juga dengan LHP,” ungkap Basuki.
Terusnya, GSG tersebut tidak hanya untuk kepentingan pemerintahan, melainkan juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menggelar pesta dan lainnya, yang tentunya dengan fasilitas yang tersedia sudah sangat memungkinkan.
”GSG ini merupakan GSG milik pekon terbesar di Lampung Barat, mampu menampung ratusan orang dengan fasilitas pendukung yang cukup, jadi bisa dipergunakan oleh masyarakat jika ingin menggelar pesta maupun lainnya,” pungkas Basuki. (nopri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar