Dalam kesempatan itu, tampak hadir pejabat forkopimda dan para pejabat Pemkab Lambar, serta para penerima.
Dihadapan para undangan, Pakcik---sapaan Parosil Mabsus mengatakan, salah satu tujuan pelaksanaan pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang dan aspek pembangunan.
”Terlebih lagi pada era otonomi daerah, dimana daerah dituntut untuk mampu mengurus rumah tangganya sendiri, sehingga pembangunan tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Salah satu bidang yang terus mendapatkan perhatian dari pemerintah adalah bidang keagamaan,” ujarnya.
Terusnya, kehidupan beragama di Lambar harus terus kita dorong dan kita dukung serta ditingkatkan agar memberikan sumbangan nyata bagi terciptanya suasana yang aman, damai dan harmonis. Terlebih bagi kalangan umat islam, kehidupan beragama tentu harus mampu berperan dan menjadi perekat persatuan, kesatuan serta ukhuwah islamiyah.
”Sudah sepantasnya pula setiap umat beragama, khususnya umat islam untuk terus meningkatkan kualitas umatnya,” ungkap Parosil.
Lanjut dia, pemerintah sangat mendorong terbangunnya syiar islam dengan wujud mencerahkan ummat islam melalui kecintaan terhadap nilai-nilai agung yang terdapat dan terkandung dalam Qur’an. Karena nilai-nilai ke-agama-an yang ada di Indonesia, dalam pelaksanaan pembangunan, ditempatkan sebagai sumber nilai dan sumber motivasi bangsa menuju kehidupan masyarakat yang makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran.
”Disamping itu, masyarakat Lampung Barat sebagai masyarakat yang religius tentu akan mampu menjadikan anggota keluarga dan lingkungan terdekatnya mampu baca tulis Al-Qur’an. Karena dengan kemampuan baca tulis itulah awal dari terbukanya pemahaman dan pengamalan terhadap nilai-nilai dan hikmah yang terkandung dalam Al-Qur’an,” harapnya.
Dengan demikian, sambung dia, para guru ngaji ini memiliki peran penting dalam mensyiarkan islam melalui baca tulis Al-Qur’an, serta menanamkan nilai-nilai agama/aqidah kepada anak didiknya. Meskipun memiliki peran penting, namun keberadaan guru ngaji selama ini sedikit terabaikan dan kurang mendapatkan perhatian.
”Oleh karena itu pada kesempatan ini pemerintah Provinsi Lampung melalui pemerintah Kabupaten Lampung Barat akan memberikan honorarium atau insentif kepada guru ngaji, imam masjid dan marbot dengan jumlah keseluruhan 769 orang yang ada di kecamatan Batubrak, Balikbukit, Suoh, Bandar Negeri Suoh, Belalau, Sukau, Batu Ketulis dan Lumbok Seminung,” paparnya.
Hal ini, sambung dia, merupakan kepedulian pemerintah propinsi terhadap para guru ngaji, imam masjid dan di Lambar ini. ”Dengan telah diberikannya insentif atau honor ini diharapkan akan lebih memotivasi dan merangsang para guru ngaji berbuat lebih baik lagi , sehingga fungsi sebagai guru alqur’an lebih meningkat lagi dalam upaya memberantas buta aksara alqur’an di Lambar,” pungkasnya. (nopri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar