Puryoto wisatawan dari Kabupaten Tulangbawang mengaku mengetahui keindahan KRL melalui media social (Medsos) dan juga melalui media-media. Ia sengaja memboyong keluarga untuk berkunjung, sekaligus liburan tahun baru di Lambar khususnya di KRL.
”Kemajuan Lampung Barat cukup pesat, saya pernah tinggal di Liwa dan KRL ini belum ada, saya tahu dari Medsos, jadi libur tahun baru saya bersama keluarga datang ke sini untuk berlibur,” kata Puryoto.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) KRL Sukimin mengatakan, untuk jumlah kunjungan diperkirakan mencapai 8.000 orang, selain karena keberadaan KRL berada di pusat kota Liwa, juga Lambar sebagai jalur perlintasan bagi wisatawan yang hendak menuju beberapa lokasi wisata lainnya sehingga banyak wisatawan yang sengaja mampir terlebih dahulu di KRL sebelum atau sesudah berwisata ke Danau Ranau atau pantai Krui.
”Tapi banyak juga wisatawan dari luar daerah bahkan luar provinsi yang memang sengaja berkunjung kesini untuk berwisata, ada dari Palembang, Bengkulu, Jakarta bahkan ada dari Semarang, belum lagi dari kabupaten/kota lainnya di Lampung banyak sekali seperti dari Bandarlampung, Tulang Bawang, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara dan Waykanan,” kata dia.
Dalam menghadapi membeludaknya jumlah kunjungan yang berpotensi terjadi kerusakan pada tanaman maupun fasilitas lainnya di KRL, pihaknya mensiagakan sebanyak 22 orang petugas, yang disebar di beberapa titik yang biasanya rawan terinjak dan lainnya.
”Untuk tariff masuk ke KRL sampai dengan saat ini belum diterapkan alias masih grartis, masyarakat bisa masuk tanpa harus membayar dan waktu juga tidak dibatasi, sementara untuk fasilitas seperti toilet, musholla dan lainnya kami sediakan, hanya saja untuk saat ini gazebo masih terbatas, sementara pepohonan juga banyak yang belum bisa membuat teduh,” imbuhnya.
Dilain pihak, Kapolsek Balikbukit Iptu Samsul Bahri mendampingi Kapolres AKBP Rachmat Tri Hariyadi, SIK., mengatakan, dalam rangka memnajag keamanan dan ketertiban di KRL, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dengan total jumlah anggota polisi yang diturunkan sebanyak 20 orang.
”Ada 20 orang anggota dari kami, belum lagi Dishub dan Satpol-PP, dan hari ini tentunya kami bertugas dengan maksimal, karena memang area parker terbatas, sementara jumlah kendaraan mencapai ratusan, belum lagi kami harus menjamin keamanan dan ketertiban wisatawan di dalam arela KRL, namun Alhamdulillah situasi tetap aman dan kondusif,” pungkasnya.
Sayangnya berdasarkan pantauan di Lapangan, pihak pengelola tidak menyediakan fasilitas skesehatan, diketahui salah seorang pengunjung pingsan, namun tidak ada ambulance yang stanby. (nop)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar