Radarlambar.com – Bupati Lampung Barat, Hi. Parosil Mabsus menyebut Orkes Gambus yang merupakan bagian dari kebudayaan daerah, dan sempat hilang dan kini kembali muncul di kabupaten setempat mampu menurunkan angka kriminalitas yang ada di kabupaten setempat.
Pakcik---sapaan Parosil Mabsus juga membandingkan sebelum dan sesudah munculnya kembali kesinian music orkes gambus, dimana menurutnya sebelum orkes gambu kembali muncul kebanyakan hiburan-hiburan yang digelar berupa orgen tunggal, yang tidak bisa dipungkiri memiliki dampak negatif dimana banyak anak muda yang mabuk-mabukan.
”Itu karena pengaruh musik-nya, dan Alhamdulillah semenjak orkes gambus kembali muncul banyak memanfaatkannya untuk hiburan seperti saat pesta pernikahan dan lainnya, dan tidak ada anak muda yang mabuk-mabukan saat hadir menyaksikan orges gambus, hal ini tentunya berdampak dengan menurunnya angka kriminalitas, karena mabuk-mabuka itu menjadi salah satu penyebab kriminalitas,” ujarnya.
Sementara itu, menyambut pergantian tahun yang dibalut dengan doa bersama dan pagelaran orkes gambus bersama Bupati H. Parosil mabsus dan Wakil Bupati Mad Hasnurin yang dilaksanakan di Kawasan hamtebiu, Selasa (31/12) malam.
Turut hadir Sekda Akmal Abd Nasir,SH., Ketua TP-PKK Partinia parosil mabsus, Ketua GOW Gurti mad hasnurin, Kepala OPD, Camat, peratin dan masyarakat setempat.
"Dalam rangka pergantian malam tahun baru maka kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk silaturahmi dan berdoa kepada allah memohon perlindungan bagi Pemkab Lambar dengan masyarakat, selain itu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangkitkan seni dan budaya di wilayah kabupaten lampung barat melalui kreasi, inovasi dan kolaborasi yang diharapkan terwujud dan terbentuknya karakter dan jatidiri sebagai bangsa yang berjiwa patriotisme," ungkap Parosil.
Terusnya, nilai-nilai yang terkandung dalam seni sangat relevan untuk dikembangkan menjadi bagian dari pembangunan karakter bangsa. Seni budaya kita sarat dengan pesan, ajaran yang berdaya guna untuk menangkal penetrasi budaya asing yang tidak atau kurang sesuai dengan jatidiri kepribadian bangsa kita.
”Sebab fenomena tersebut apabila tidak kita antisipasi, besar kemungkinannya akan berpengaruh terhadap bergesernya sendi-sendi pranata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (nop)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar