![]() |
Tari Kreasi Lom Pahakh tampil memukau pada gelaran tari kreasi paling bergengsi tingkat provinsi Lampung beberapa waktu lalu. |
Radarlambar.com – Sebagai tindak lanjut perolehan juara umum pada ajang kompetisi tari paling bergengsi di Provinsi Lampung, pada Parade Tari Daerah Festival Krakatau tahun 2018 yang diraih oleh Sanggar Seni Setiwang Lampung Barat, akhirnya menempatkan sanggar tersebut untuk menjadi wakil Sang Bumi Ruwa Jurai ke ajang serupa tingkat nasional.
Seperti diketahui, Sanggar Setiwang yang menampilkan tari kreasi ‘Lom Pahakh’ tingkat provinsi beberapa waktu lalu, menyabet semua kategori terbaik yakni, Penampil Terbaik I, Penata Tari Terbaik I atas nama Ahmad Susantri, S.Sn., Penata Busana dan Rias Terbaik I atas nama Heni Purnamasari, S.Sn., dan Penata Musik Terbaik II atas nama Ricard Sambera, S.Sn.
Kasi Antraksi dan Daya Tarik Wisata Endang Guntoro, S.H., mendampingi Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Lambar Indra Kesuma, S.Sos., mengatakan, ketiga putra terbaik dari Bumi Sekala Bekhak tersebut mempersembahkan yang terbaik dalam dua tahun terakhir ini.
”Lampung Barat meraih juara umum pada ajang parade tari daerah Lampung Festival Krakatau sudah empat tahun berturut-turut tanpa putus dan bahkan dari 15-20 tahun yang lalu juga senantiasa masuk dalam tiga besar, artinya Lampung Barat sangat diperhitungkan diajang ini,” ungkap Endang.
Dengan ditetapkannya sebagai juara umum, lanjut dia, Sanggar Seni Setiwang akan mewakili Lampung ke kompetisi serupa di tingkat nasional yang akan berlaga dengan seluruh perwakilan provinsi se-Indonesia, tim bertolak menuju Jakarta Jum'at (17/8), penerimaan kontingen pada tanggal 18 Agustus 2018 dan tari kreasi Lom Pahakh akan tampil pada sesi II kompetisi Parade Tari Nusantara 2018 pada nomor urut tampil 15 diapit oleh Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
”Pembina Sanggar Seni Setiwang Kabupaten Lampung Barat ‘Makcik’ Partinia Parosil mengiringi do'a restu keberangkatan tim Sanggar Seni Setiwang, disampaikan melalui pesan, beliau sangat ingin sekali mendampingi tim ke Jakarta namun karena di kabupaten masih banyak sekali rangkaian kegiatan perayaan HUT RI dengan berat hati beliau hanya bisa mengirim do'a restu dan support,” ujarnya.
Demikian juga dengan Bupati Hi. Parosil Mabsus, yang juga menyampaikan ikut berbangga hati atas raihan juara umum dan mendapat kehormatan mewakili Provinsi Lampung, semoga tim bisa mengharumkan nama Lampung di tingkat nasional, demikian pesan singkat Pakcik.
”Atas keberangkatan tim tari kreasi Lom Pahakh ini, atas nama tim kami mohon do'a restu semoga kami bisa mengharumkan nama Lampung umumnya Lampung Barat khususnya di tingkat nasional,” harapnya.
Lebih lanjut Endang mengungkapkan, karya tari ini terinspirasi dari ‘posisi’ kaum ibu dalam acara Ngejalang. Prosesi adat Ngejalang yang tumbuh di masyarakat Lampung Barat memiliki berbagai macam jenis. Secara garis besar Ngejalang merupakan acara berdo’a bersama dan silahurahmi, salah satu rangkaian prosesinya adalah acara makan besar dengan sajian makanan di dalam pahakh, di sinilah peran ibu sangat diperlukan.
”Karya ini menyajikan esensi mempersiapkan, menyediakan, dan merapihkan makanan dalam prosesi ngejalang, diolah menjadi sebuah representasi sosok ibu yang selalu siap bekerja memenuhi kebutuhan dalam keluarga maupun struktur adat istiadat. Dengan tetap menampilkan pahakh sebagai identitas ngejalang yang tetap lestari sebagai prosesi atau rangkaian adat Lampung Barat yang hidup di masyarakat,” paparnya.
Lom Pahakh, sambung Endang, yang berarti ‘Dalam Pahakh’ tidak hanya sekedar menampilkan hidangan di dalam pahakh, namun sebuah rangkuman akan pesan ‘posisi’ kaum ibu dalam struktur kehidupan masyarakat Lampung yang memiliki sistem adat masyarakat patrilineal yang direpresentasikan dari prosesi adat Ngejalang.
”Untuk diketahui tahun lalu garapan tari kreasi "Marok" bisa masuk kategori penyaji unggulan dari seluruh provinsi Se-Indonesia, semoga tahun ini kita bisa menyabet banyak kategori lainnya,” pungkasnya. (nopri/lusiana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar