![]() |
proses evakuasi dilakukan oleh kepolisian dan warga setempat. |
Radarlambar.com - Warga Pekon Bandaragung dan Tanjungsari Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat, Jum'at (22/2) digegerkan dengan ditemukannya mayat laki-laki yang diketahui Mbah Somad alias Junaidi pria yang hidup sebatang kara warga Pekon Bandaragung Kecamatan Bandarnegeri Suoh, yang ditemukan tersangkut di sungai Way Haru Pemangku Sindangjaya.
Camat Bandarnegeri Suoh (BNS) Drs. Selamat Purwoko mengatakan, korban yang ditemukan sekitar pukul 10.30 Wib itu merupakan warga Pekon Bandaragung yang hidup sebatang kara, hal itu terungkap setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian bersama dengan aparat pemerintah kecamatan dan pekon. Mbah Rohmad yang hidup sebatang kara di gubuk sekitar bantaran sungai di Pekon Bandaragung.
"Warga menduga mayat tersebut merupakan korban banjir, karena banjir yang terjadi beberapa waktu lalu tidak hanya merusak sawah, tetapi menyapu semua fasilitas yang ada di sekitar daerah aliran sungai termasuk gubuk-gubuk warga," kata dia.
Kapolsek Sekincau Kompol Suharjono mendampingi Kapolres AKBP Doni Wahyudi, S.I.K mengatakan, berdasarkan keterangan dari Pemangku Pekon Bandaragung Karsono, bahwa ia mengenali pakaian yang digunakan korban. Hal ini tentunya mengungkap identitas dari korban.
”Korban adalah Mbah Rohmad alias Junaidi umur diperkirakan 70 tahun, yang tinggal seorang diri di gubuk pinggiran sugai Wayharu Pekon Bandaragung, kemudian masyarakat mengecek dan memastikan keberadaan Mbah Rohmad di rumah, ternyata benar tidak ada,” ungkap Suharjono.
Dengan telah diketahuinya identitas korban, kata dia, maka bersama dengan pihak UPT Puskesmas Srimulyo korban dibawa ke Pekon Bandaragung untuk dimakamkan. Untuk hasil visum at Repertum, UPT Puskesmas BNS yang dipimpin dr. Yanuari, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban , dan korban diperkirakan sudah meningal dunia lebih dari 2x24 jam, dan kondisi tubuh korban sudah membengkak.
”Karena itu diputuskan korban untuk segera dimakamkan, mengingat kondisinya yang memang sudah mengkhawatirkan. Terlebih tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan kuat dugaan korban terseret saat banjir melanda daerah setempat,” imbuhnya. (nopri/lusiana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar