Miris, Sampah Menggunung di Jalan Liwa- Ranau - Radarlambar.com | Radar Lambar - Radar Pesbar
>blank
Miris, Sampah Menggunung di Jalan Liwa- Ranau

Miris, Sampah Menggunung di Jalan Liwa- Ranau

Share This


Radarlambar.com- Minimnya tempat pembuangan sampah sementara di tambah dengan kurang kepedulian masyarakat membuat sisi ruas jalan lintas Provinsi Liwa- Ranau tepatnya di kawasan Register 48 B Pekon Bandarbaru , Kecamatan Sukau menjadi lokasi alternatif  warga untuk membuang sampah.

Mirisnya, selain tumpukan sampah rumah tangga, lokasi itu di penuhi sampah hasil pertanian yang tercecer hingga ke bahu. Selain menimbulkan bau menyengat, tumpukan sampah mengganggu kenyamanan para pengguna jalan.

Juariah (38), salah seroang pengguna jalan mengeluhkan kondisi tersebut. Bukan hanya bau, tumpukan sampah tersebut juga badan jalan menjadi kotor. Menurutnya, sampah tersebut banyak dibuang warga dan pengendara yang melintasi jalan itu. Kondisi ini terjadi hampir setiap hari, sehingga hingga memebuat sampah menggung.
“Dahulu ada dua lokasi pembuangan, tapi karena satunya sudah di larang jadi mereka pada pindah kesini, seharusnya lingkungan ini bersih karena berada di kawasan hutan. Kalau kondisinya seperti ini jelas akan tercemari.” ungkap Juariah.  
Sementara itu, pemerintah pekon setempat telah melakukan berbagai upaya untuk memperingati agar para oknum pembuang sampah tersebut jera. Salah satunya apabila kedapatan maka pihaknya akna memberlakukan denda untuk membersihkan seluruh sampah.
Tampak para pengguna jalan merasa terganggu dengan tumpukan sampah.

“Hari ini kami sudah melakukan pemasangan plang untuk memperingatkan jika ada yang kedapan membuang sampah akna dikenakan denda untuk mengangkut seluruh sampah yang ada,”ungkap peratin Bandar Baru Nadirsyah didampingi sejumlah aparat pekon di lokasi.

Diakuinya, hingga kini masih banyak TPS liar di pinggir jalan. Hal itu di antaranya disebabkan produksi sampah yang melebihi kapasitas angkutan sampah.

“Produksi sampah per hari jelas sudah sangat tinggi, apalagi kita berada di lingkungan petani sayur-mayur sehingga jika harga sayur anjlok maka terpaksa sayur mayur yuran berlabuh ke tempat sampah. Tapi justru kebanyakan yang membuang sampah disini dari luar wilayah,”imbuhnya.(edi/lusi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad