“Tahun ini untuk produksi kopi diprediksi ada peningkatan hingga 15 persen, itu diketahui berdasarkan hasil pemantauan di delapan titik sampel yang dikunjungi dengan lokasi tersebar di Lambar,” kata Kabid Perkebunan Sumarlin, S.P mendampingi Plt. Kepala Disbunnak Ir. Agustanto Basmar, M.Si, kemarin.
Menurut dia, dilihat dari hasil pemantauan di 8 titik sample lokasi perkebunan kopi yang dikunjungi maka produksi kopi tahun ini diperkirakan ada peningkatan 5-15 persen. Perkiraan peningkatan produksi kopi itu secara langsung dapat dilihat dari kondisi buah kopi yang ada saat ini, dimana buahnya terlihat lebat dibanding tahun lalu. “Saat ini masa panen sudah mulai berlangsung di sejumlah daerah. Kemudian beberapa daerah lainnya yang umumnya petik merah belum panen karena menunggu hingga buahnya rata-rata memerah,” akunya.
Petani kopi petik merah, lanjut dia, umumnya terjadi di sebagian daerah, antara lain sebagian petani di Kecamatan Airhitam, Kecamatan Waytenong, Kecamatan Sumberjaya dan Kecamatan Sekincau. “Luas areal perkebunan kopi robusta milik petani secara keseluruhan di Lampung Barat yaitu 53.878,1 hektare," akunya.
Untuk tahun 2018 lalu, produksi kopi yakni mencapai 52.572,3 ton dengan jumlah produktivitas 1.030,6 kg/hektar/tahun dari target produksi sebanyak 5.482,5 ton. Realisasi produksi kopi 2018 meningkat 1,5 persen dibanding produksi 2017 yang mencapai 51.482,5 ton dengan produktivitas sebesar 1.015,8 Kilogram/Ha/tahun.
Menurut dia, mayoritas penduduk di Kabupaten Lambar bermata pencaharian sebagai petani kopi, bahkan ada beberapa kecamatan yang menjadi sentra penghasil kopi, diantaranya Kecamatan Sumberjaya, Kecamatan Waytenong, Kecamatan Pagardewa, Kecamatan Gedungsurian, dan Kecamatan Lumbokseminung.
Dalam rangka meningkatkan produksi kopi, lanjut dia, pihaknya akan melakukan upaya pendampingan baik kepada petani maupun kelompok tani , peremajaan dan pengadaan bantuan sarana dan prasarana bagi kelompok tani. Kemudian, melakukan langkah konkrit terkait upaya meningkatkan produksi serta kualitas kopi yang baik seperti melakukan intensifikasi tanaman serta menjaga mutu pasca panen. Selain itu, antisipasi tanaman seperti penanggulangan hama, pemberian pupuk, mutu, bibit, serta pasca panen juga harus diperhatikan dengan baik sehingga tidak hanya produksi yang meningkat tetapi juga mutu tanaman kopi juga baik. “Kita berharap dengan adanya berbagai upaya tersebut produksi kopi di Kabupaten Lambar setiap tahunnya akan meningkat,” ujar dia. (lusiana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar